Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Foto Heliografi dengan subyek pemandangan yang pertama dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce pada tahun 1826.
Boulevard du Temple, foto Daguerreotype pertama yang dibuat oleh Daguerre pada sekitar tahun 1838-1839.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuyK_HSRUeZJ7CyWo491ehQIFzKuI8m6xoXAX3i_u7iiBA5LBoO-ikQYI-Es3QewpuzEsAw9t7xLJ8APyk5D2HGSQ5rUHS93GnnDoXjL_xBawkxDG-J88ykGoxf9kAsy5w3lFduuCgwDEp/s1600/220px-Tartan_Ribbon.jpg)
Foto berwarna yang pertama dibuat oleh Louis Ducos du Hauron pada tahun 1877.
High speed photography, Muybridge, 1878
Jika anda punya pertanyaan silahkan comment dibawah jika tidak ada saya mendoakan semoga kreatifitas fotografi anda meningkat, Semoga ini bisa bermanfaat untuk kalian semua yang masih belajar untuk Fotografi, Semoga bisa mendapatkan karya yang indah agar dapat berguna bagi orang-orang disekitar anda ataupun Indonesia kita yang tercinta, Amien.
Salam Jepret.......
Sumber : Wikipedia
No comments:
Post a Comment