Bokeh berasal dari bahasa jepang yang berarti Blur / kabur.
Bokeh sangat disukai banyak Fotografer menghasilkan background yang blur dan objek yang yang kita inginkan menjadi Focus. Bagi yang masih pemula pasti tidak menyadari kalau mereka menghasilkan Bokeh. Ada tiga hal yang menjadikan foto Bokeh : 1. Jarak antara Lensa dan Objek. 2. Jarak antara objek dan background. 3. Aperture atau bukaan yang lebar, seperti f/1.2, f/2.8.
Contoh : Foto disamping adalah contoh dari foto bokeh, yang difocuskan adalah anak kecil disamping jadi yang tidak difocuskan menjadi blur.
Foto 1 bukaannya mungkin f/8 karena backgroundnya tidak blur dan semuanya focus, Foto 2 bukaannya mungkin f/2.4 karena backgroundnya blur sekali. Foto 3 bukaannya mungkin f/5.6 karena tidak sepenuhnya backgroundnya blur.
Jika kita sudah mengerti dan menguasai apa itu Bokeh kita dapat menghasilkan foto seperti disamping. Jadi, Untuk menghasilkan foto Bokeh itu sangat gampang dan Simple, Kita cuma mengatur bukaan terbesar dan memfocuskan objek yang ingin kita focuskan dan c-klik, Jadi dehhh foto Bokehnya, Sisanya tinggal mengatur jarak antara objek dengan lensa dan objek dengan background, Saya tidak perlu menjelaskan menjelaskan tentang jarak objek dan jarak background karena pasti kalian sudah mengerti,
Jika anda punya pertanyaan silahkan comment dibawah jika tidak ada saya mendoakan semoga kreatifitas fotografi anda meningkat, Semoga
ini bisa bermanfaat untuk kalian semua yang masih belajar untuk
Fotografi, Semoga bisa mendapatkan karya yang indah agar dapat berguna
bagi orang-orang disekitar anda ataupun Indonesia kita yang tercinta,
Amien. Salam Jepret.......
Ini Adalah segitiga Exposure, Kita akan membahas tentang Shutter Speed, Aperture, ISO dan Flash.
Shutter Speed
Shutter Speed atau kecepatan rana adalah seberapa lama anda membiarkan sensor anda terbuka / Seberapa lama cahaya masuk ke sensor anda. satuannya adalah Second" atau detik", Jika anda membiarkan shutter terbuka lama misalnya 1 detik maka hasil foto akan blur dan dan terang, Jika anda membiarkan shutter terbuka cepat misalnya 1/8000 maka hasil foto akan freeze dan gelap. Keuntungan memakai shutter lambat adalah bisa digunakan pada area yang kekurangan cahaya atau gelap, menunjukan efek gerak sedangkan keuntungan memakai shutter cepat adalah bisa membekukan aksi seperti orang berlari, loncat, dll. @Shutter lambat = * Blur. * Terang. * Cocok pada kondisi pencahayaan kurang. * Menunjukan efek gerak dengan teknik panning. @Shutter cepat = * Freeze. * Gelap. * Cocok untuk foto aksi. * Menangkap gerakan yang relatif cepat.
Aperture
Aperture atau diafragma atau bukaan adalah seberapa besar cahaya yang boleh mengenai sensor. diafragma berada di lensa, jadi tiap lensa memiliki diafragma yang berbeda-beda tetapi kebanyakan lensa memiliki diafragma yang sama. Satuannya adalah F/x (x adalah berapa bukaannya), bukaan lensa bisa bermacam seperti F/1, F/2, F/3, F/4, F/5, ....... dan seterusnya.
Bukaan angka Diafragma sebenarnya terbalik, seperti foto berikut. Bukaan terbesar angkanya adalah paling kecil dan bukaan terkecil angkanya adalah paling besar. Jadi semakin besar bukaan lensa semakin banyak cahaya masuk, semakin kecil bukaan lensa semakin sedikit cahaya masuk. Bukaan besar = Angka kecil. Contoh: f/1.4 Bukaan kecil = Angka besar. Contoh: f/22
ISO
ISO atau ASA adalah sensitifnya sensor terhadap cahaya. Semakin tinggi ISO semakin sensitifnya sensor terhadap cahaya jadi foto akan nampak lebih terang Contoh: ISO 1600, Sedangkan semakin rendah ISO semakin tidak terlalu sensitifnya sensor terhadap cahaya Contoh: ISO 100. Tetapi ISO tinggi memiliki kekurangan yaitu semakin tinggi ISO semakin banyak sensor memproduksi Noise, Noise adalah bintik-bintik warna warni pada foto. Ada orang yang suka memakai ISO tinggi tetapi tidak terlalu tinggi seperti ISO 800 agar hasil fotonya memiliki tekstur halus, Ada juga yang tidak suka pake ISO tinggi karena memproduksi Noise tinggi.
Lihatlah foto berikut ini adalah noise tinggi seperti gambar no.4 ISO 6400, terdapat banyak sekali noise didalamnya berbeda dengan ISO 100 yang hampir tidak terlihat noisenya. Orang-orang biasanya menggunakan ISO tinggi pada saat kondisi tidak boleh menggunkan flash built-in ataupun eksternal atau kondisi pencahayaan yang kurang. Tetapi ada ada juga orang memakai ISO rendah pada kondisi memakai flash ataupun eksternal atau kondisi pencahayaan yang terlalu terang dan bisasanya ISO rendah seperti ISO 100 digunakan untuk pemotretan light trail atau Star trail. ISO tinggi = Sensor lebih sensitif Noise lebih tinggi Contoh: ISO 1600 atau lebih ISO rendah = Sensor tidak terlalu sensitif Noise lebih rendah Contoh: ISO 600 atau kurang
Kelihatannya saya sudah membahas semua tentang Shutter speed, Aperture dan ISO. Jadi ketika kita bisa mendapatkan pengaturan yang tepat sesuai keinginan kita, kita dapat menghasilkan foto yang bagus ataupun bercerita. Jika anda punya pertanyaan silahkan comment dibawah jika tidak ada saya mendoakan semoga kreatifitas fotografi anda meningkat, Semoga ini bisa bermanfaat untuk kalian semua yang masih belajar untuk Fotografi, Semoga bisa mendapatkan karya yang indah agar dapat berguna bagi orang-orang disekitar anda ataupun Indonesia kita yang tercinta, Amien. Salam Jepret.......
Lensa canon sangatlah bervariasi mulai dari yang EF sampai EF-S dan L series, semuanya memberikan kualitas yang sangat luar biasa. Sekarang saya mau membahas tentang singkatan yang berada di lensa canon.
AF
Singkatan dari Autofocus. Hampir semua lensa mempunyai fitur ini.
DO
Diffractive Optics digunakan pada berbagai lensa telefoto canon, teknologi tersebut memungkinkan lensa-lensa panjang ini dikemas lebih kecil dan lebih ringan dari pada lensa ekuivalen yang menggunakan desain optik konvensional. Cara membedakannya sangat mudah, Lensa DO memiliki cincin Hijau pada ujungnya.
EF
Singkatan dari Electronic Focus. Merupakan nama lens mount yang diperkenalkan canon pada SLR Autofocus pertamanya ditahun 1987. Lensa EF dapat dipakai pada semua SLR Canon.
EF-S
Lensa Electronic Focus - Short back focus diperkenalkan oleh canon pada 2003. Lensa ini mmilii lingkaran gambar kecil sehingga hanya cocok digunakan pada SLR crop factor. Mount yang dimodifikasi menandakan bahwa lensa ini tidak dapat dipasang pada model canon yang tidak kompatiber(misalnya Full Frame).
F/x.x
Nilai f-stop merupakan ukuran aperture maksimal lensa, yang diukur sebagai pembagian jarak focus lensa. Pada sebagian lensa zoom mungkin ada dua aperture yang disebut, misalnya f/3.5-5.6. Ini menandakan bahwa aperture maksimal mengecil ketika lensa melakukan zoom in. Aperture maksimal pada tabung lensa juga mungkin disebutkan sebagai perbandingan, misalnya 1:3.5-5.6.
IS
Singkatan dari Image Stabilisation, pencegah guncangan kamera optik yang terdapat di banyak lensa Canon.
L
Singkatan dari Luxury, dan digunakan untuk menyatakan lensa pro terbaik Canon yang memiliki kualitas konstruksi superior dan kemampuan tahan cuaca. Untuk membedakan lensa L sama tidak sangatlah mudah, Lensa L memiliki cincin merah pada ujung lensanya sedangkan yang tidak ya tidak memiliki cincin merah pada ujung lensa.
STM
Stepping Motor. Lensa yang memiliki stepping motor didalamnya sehingga pemfokusan lebih mulus dan hening. Cocok untuk Continous autofocus saat live view atau rekam video.
TS-E
Tilt-Shift Electronic, seri lensa perspective control(PC-E)dari canon.
UD
Ultralow Dispersion, tipe kaca yang digunakan pada lensa canon untuk mengurangi chromatic aberration.
USM
UltraSonic Motor, motor autofocus cepat dan bersuara rendah yang dipakai pada sebagian lensa canon.
Jika anda punya pertanyaan silahkan comment dibawah jika tidak ada saya mendoakan semoga kreatifitas fotografi anda meningkat, Semoga
ini bisa bermanfaat untuk kalian semua yang masih belajar untuk
Fotografi, Semoga bisa mendapatkan karya yang indah agar dapat berguna
bagi orang-orang disekitar anda ataupun Indonesia kita yang tercinta,
Amien. Salam Jepret.......
Saya menyukai Canon dari dulu mulai dari Cameranya, Printernya, dll. Tapi kali ini saya mau membahas tentang Canon Camera, Pertama saya mau membahas tentang body canon, Canon memiliki banyak sekali body mulai dari yang Pro 1DX, semi pro 5D mark iii & 7D mark ii *new*, advance 70D, entry-level 700D. Canon memiliki lensa yang paling lengkap dari pada merek pesaing-pesaingnya. Bodynya sangat enak digenggam sangat pass ditangan, pengaturannya menunya sangat rapi, indah dan elegan. penempatan tombolnya lumayan enak tetapi saya menyayangkan terhadap tombol menu 70D yang berada dikiri, sebelumnya di 60D penempatan tombol ada kanan memudahkan pengguna untuk cuma menggunakan jari kanan tetapi masih ada keuntungan memakai 70D seperti built in GPS and WIFI, layar touch screen, processor DIGIC 5+ image processor, 20.2MP APS-C 'Dual Pixel CMOS AF' sensor, 7fps continuous shooting, burst depth 65 JPEG / 16 Raw, dll. Canon juga memiliki lensa yang paling lengkap dari pada merek pesaing-pesaingnya. Jadi Menurut saya canon lebih unggul dari pada semua pesaing-pesaingnya. Jika anda punya pertanyaan silahkan comment dibawah jika tidak ada saya mendoakan semoga kreatifitas fotografi anda meningkat, Semoga
ini bisa bermanfaat untuk kalian semua yang masih belajar untuk
Fotografi, Semoga bisa mendapatkan karya yang indah agar dapat berguna
bagi orang-orang disekitar anda ataupun Indonesia kita yang tercinta,
Amien. Salam Jepret.......
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Boulevard du Temple, foto Daguerreotype pertama yang dibuat oleh Daguerre pada sekitar tahun 1838-1839. Foto berwarna yang pertama dibuat oleh Louis Ducos du Hauron pada tahun 1877.
High speed photography, Muybridge, 1878
Jika anda punya pertanyaan silahkan comment dibawah jika tidak ada saya mendoakan semoga kreatifitas fotografi anda meningkat, Semoga
ini bisa bermanfaat untuk kalian semua yang masih belajar untuk
Fotografi, Semoga bisa mendapatkan karya yang indah agar dapat berguna
bagi orang-orang disekitar anda ataupun Indonesia kita yang tercinta,
Amien. Salam Jepret.......
Foto disamping adalah contoh dari foto bokeh, yang difocuskan adalah anak kecil disamping jadi yang tidak difocuskan menjadi blur.
